Memandang Dia yang Tertikam

    Spesifikasi
    Judul:Ruang Kita, Kumpulan Puisi Ludovika Syamsudin
    Penulis:Lodevika Endang Sulastri
    Tahun Terbit:2024
    ISBN:-
    Tebal:174 (x+164) halaman
    Ukuran:14.5x21 cm
    Harga:Rp80.000

    Deskripsi

    Ruang Kita, Kumpulan Puisi Ludovika Syamsudin memuat tulisan-tulisan reflektif perziarahan hidup Lodevika Endang Sulastri sebagai penghayat selibater awam dengan semangat spiritualitas Hati Kudus Yesus. Jatuh bangun perjalanan hidup, relasi masa lalu yang membayangi, kasih Tuhan yang menyertai, kepasrahan kepada penyelenggaraan Tuhan dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup, dinamika relasi pekerjaan, pergumulan batin, ketegangan gejolak hasrat dan kesadaran diri mewarnai puisi-puisi dalam buku ini.


    Daftar Isi

    Pertarungan
    Yang Menancapkan belati
    Mendaki di Jalan Salib
    Sepiku ...
    Tunggulah Sejenak
    Kami Yang Merdeka
    Berbagi Cerita
    Masih Ada Api
    Tugas Suci
    Pagi di Bulan Rosario
    Menyambut nuansa baru
    Mereka anak bangsa ...
    Hidupku di Tangan-Mu
    Bapa Kami
    Ketika ku tak bisa berkata
    Kecupan Kematian
    Pater Dehon
    Waktunya Telah Tiba
    Sunyiku datang
    Aku Hadir untuk Cinta-Mu
    Kabar Sukacita
    Haruskah Aku
    Dalam senyapku ...
    Dalam senja cerah ...
    Dunia Baru
    Tamuku senjaku ...
    Kutulis Sebaris Mantra Untukmu
    Ruh yang bercerita
    Heningku ...
    Masih Ada Ruang
    Menuju Midlife
    Sebaris Cinta di Ujung Senja
    Melepas kenangan
    Di Akhir Misi
    Segenggam Harapan
    Derap Merdeka Bangsaku
    Sampai kapan
    Bilur-Mu ... Tuhan
    Waktuku sudah dekat
    Wahai Cahaya ...
    Bertaut dalam doa
    Wajah Bundaku....
    Duduk di Kursi Reot ...
    Putih Melati ...
    Cinta bagaikan maut
    Kopi Pagi Menghangat
    Jiwanya Tak Kupunya Lagi
    Kilas balik
    Di sepertiga malam ...
    Menanti Dalam Sunyi...
    Kopiku tak lagi nikmat ...
    Pergilah ...
    Hujan Mencurahkan Airnya
    Cinta tak kembali ...
    Memburu Cinta ...
    Menyapa Hening yang Datang
    Ketika Malaikat Kerubin Menyapa ...
    Tetamu Mudaku
    Cinta Bagaikan Maut ...
    Katakan Sepatah Kata Saja ...
    Bertemu nanti
    Sendiri
    Pulanglah dalam Damai-Nya
    Aku Ingin Bercerita
    Boleh kupinjam Ruh-Mu
    Meniti harapan Baru
    Senja sehabis hujan
    Aku Terbangun dari Mimpi ...
    Roti Surga
    Pulang
    Sesaat tertegun
    Duduk dalam Heningku
    Siang Mendung Bercerita
    Mulut Seorang Pengkhianat
    Senja terketuk pintu
    Wahai semesta
    Menutup Pintu Hatiku
    Teruslah Berjalan
    Mari kugandeng dik
    Satu Waktu
    Aku melihatmu
    Pintaku Pada Maha Dewa
    Dalam doa kita
    Hening merasuk
    Engkau setia
    Mohon Berkat-Mu
    Bertemu nanti
    Sabtu Malam
    Bisikan Semesta
    Pagi menjelang
    Kehilangan Rasa Rindu
    Aku Masih Menantimu
    Secangkir kopiku
    Kulepaskan
    Di Manakah Dikau Satria
    Di manakah gerangan satria Jiwa
    Kasih Setia
    Kekasih sudah kembali
    Dalam Sunyi
    Enggan beranjak
    Ruang kita
    Syukur Atas Rahmat
    Hati berdenyut