Komunikasi yang Menyembuhkan

    Spesifikasi
    Judul:Komunikasi yang Menyembuhkan: Praktik Terapeutik pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
    Penulis:Agustinus Rustanta
    Tahun Terbit:2025
    ISBN:--
    Tebal:247 (xiv+233) halaman
    Ukuran:15.5 x 23 cm
    Harga:Rp120.000

    Deskripsi

    Bagaimana jika penyembuhan jiwa tidak memerlukan obat, ruang steril, atau sekat antara “yang merawat” dan “yang dirawat”?
    Di sebuah yayasan sederhana di lereng Wonosobo, para mantan pasien gangguan jiwa memilih untuk kembali, bukan untuk tinggal, melainkan untuk menyembuhkan yang lain—melalui cinta, kedekatan, dan komunikasi yang tidak menghakimi.
    Buku ini mengajak kita menyelami praktik komunikasi terapeutik yang tumbuh dari pengalaman hidup dan kepekaan nurani. Di Yayasan Dzikrur Ghofilin, terapi bukan instruksi, tetapi relasi; bukan prosedur, melainkan kehadiran. Lewat narasi yang tajam dan penuh empati, penulis mengungkap bagaimana tindakan sederhana—seperti menyapu halaman, berzikir bersama, atau duduk dalam diam—menjadi simbol-simbol komunikasi yang menyembuhkan.
    Ditulis dengan kedalaman teoretis dan kekuatan etnografis, buku ini adalah sumbangan penting bagi ilmu komunikasi, psikologi komunitas, dan siapa saja yang percaya bahwa luka bisa menjadi jalan pemulihan. Sebuah buku yang tidak hanya menjelaskan, tetapi juga menggetarkan bahwa dalam komunikasi yang tulus, tersembunyi kekuatan untuk memulihkan kemanusiaan.



    Sinopsis Buku: ~ v
    Prakata ~ vii
    Daftar Isi ~ ix
    Bab 1 Pendahuluan ~ 1
    A. ~ Latar Belakang: ODJ, Stigma, dan Krisis Kemanusiaan ~ 1
    B. ~ Mengapa Komunikasi? Mengapa Fenomenologi? ~ 6
    C. ~ Konteks Yayasan Dzikrur Ghofilin sebagai Arena Humanistik ~ 13
    D. ~ Tentang Buku Ini ~ 15
    Bab 2 Tentang Gangguan Jiwa ~ 17
    A. ~ Sejarah Gangguan Jiwa ~ 17
    B. ~ Gangguan Jiwa ~ 22
    C. ~ Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Jiwa ~ 27
    D. ~ Kesembuhan (Recovery) dari Gangguan Jiwa ~ 30
    Bab 3 Komunikasi Terapeutik dalam Perspektif Komunikasi ~ 33
    A. ~ Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Terapeutik ~ 34
    B. ~ Komunikasi Terapeutik dalam Ranah Ilmu Komunikasi ~ 39
    C. ~ Teori-Teori Komunikasi Teraputik ~ 48
    D. ~ Unsur-Unsur Dasar Komunikasi Terapeuik ~ 58
    Bab 4 Fenomenologi: Merekam Makna dalam Pengalaman ODGJ ~ 62
    A. ~ Dasar Epistemologi Fenomenologi ~ 62
    B. ~ Peran Subjektivitas dan Interpretasi dalam Pengalaman Gangguan Jiwa ~ 63
    C. ~ Pendamping sebagai “Yang Pernah Terluka” ~ 67
    D. ~ Pendekatan Hermeneutik dalam Menggali Makna Penyembuhan ~ 77
    Bab 5 Mereka yang Pernah Luka – Kisah Pendamping Mantan ODGJ ~ 96
    A. ~ Pendamping sebagai Subjek Utuh: Dari Stigma Menuju Pengakuan ~ 97
    B. ~ Menemukan Makna dalam Penderitaan ~ 105
    C. ~ Motivasi Menjadi Pendamping ~ 112
    D. ~ Rasa, Iman, dan Logika dalam Merawat Sesama ~ 119
    Bab 6 Gangguan Jiwa Versi Yayasan Dzikrur Ghofilin ~ 128
    A. ~ Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Jiwa di Yayasan Dzikrur Ghofilin ~ 128
    B. ~ Jenis Gangguan Jiwa ~ 131
    C. ~ Tahapan Komunikasi Terapeutik di Yayasan Dzikrur Ghofilin ~ 135
    Bab 7 Menyembuhkan Jiwa dengan Kata dan Kehadiran ~ 147
    A. ~ Bahasa sebagai Sarana Terapi Jiwa ~ 148
    B. ~ Bahasa Tubuh dan Sentuhan: Merawat Jiwa Melalui Komunikasi Non-Verbal ~ 150
    C. ~ Merajut Kembali Kesadaran: Terapi Psikologis Melalui Dialog dan Keheningan ~ 156
    Bab 8 Dari Penderitaan Menuju Pemulihan: Suara ODGJ ~ 173
    A. ~ Dibungkam, Dilabeli, dan Disingkirkan ~ 173
    B. ~ Patah Komunikasi: Krisis Relasi dan Isolasi ~ 176
    C. ~ Momen Titik Balik: Ketika Ada yang Mau Mendengar ~ 179
    D. ~ Kisah-kisah Pemulihan: Menemukan Kembali Diri ~ 181
    E. ~ Bahasa Harapan: Apa yang Dikatakan dan yang Tidak Dikatakan ~ 183
    F. ~ Menjadi Bagian Komunitas Kembali ~ 186
    Bab 9 Transformasi Pasca Terapi Komunikasi ~ 190
    A. ~ Mengenali Pemulihan: Dimensi Komunikasi dalam Proses Kesembuhan ODGJ ~ 191
    B. ~ Dari Komunikasi ke Kehidupan: Transformasi Fisik, Psikis, dan Sosial ~ 198
    Bab 10 Model Pendampingan: Experienced Peer Support Model ~ 206
    A. ~ Mengapa Perlu Model Pendampingan Khusus ~ 206
    B. ~ Fondasi Model: Pengalaman, Empati, dan Keberulangan ~ 208
    C. ~ Struktur dan Tahapan Model ~ 209
    D. ~ Kelebihan dan Keterbatasan Pendekatan Ini ~ 211
    E. ~ Potensi Replikasi dan Adaptasi di Komunitas Lain ~ 214
    F. ~ Penutup ~ 216
    Bab 11 Komunikasi, Kemanusiaan, dan Harapan ~ 219
    DAFTAR PUSTAKA ~ 224
    Tentang Penulis ~ 233